Minggu, 29 September 2019

INVIDU DAN MASYARAKAT

PENGERTIAN INDIVIDU

Individu merupakan unitter kecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.  Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. 
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok di mana dirinya bergabung.

PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah proses yang di alami oleh makhluk hidup dengan bertambahnya ukuran, volume, maupun jumlah sel-sel yang sifatnya irreversible (tidak bisa kembali ke semula).
Sedangkan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan bentuk maupun sifat suatu organisme makhluk hidup yang melibatkan struktur dan fungsi yang lebih kmpleks. Atau dapat diartian juga suatu perubahan atau diferensiasi sel (suatu proses saat sel kurang khusus dan menjadi jenis sel lebih khusus) menuju keadaan yang lebih dewasa.

Apa itu pertumbuhan pada makhluk hidup?
Manusia, hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tentunya mengalami proses yang dinamakan pertumbuhan. Contohnya: Seperti manusia yang mulai dari anak-anak, remaja, hingga menjadi dewasa itu dinamakan pertumbuhan, atau hewan mulai dari hewan usia muda hingga hewan dengan usia dewasa, dan tumbuhan mulai dari biji hingga menjadi sebuah pohon yang besar. Perlu di ketahui bahwa lamanay pertumbuhan pada setiap makhluk hidup berdeda-beda.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN 

      Perkembangan dan Pertumbuhan
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pengertian perkembangan berbeda dengan pertumbuhan, meskipun keduanya tidak berdiri sendiri. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur organ dalam otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk belajar, mengingat, dan berpikir. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. 
TAHAP TAHAP PERTUMBUHAN INDIVIDU BERDASARKAN PSIKOLOGIS
1. Tahap Perkembangan Kognitif 
Yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasan termasuk di dalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa. 
2. Tahap Perkembangan Psikologi – Emosional 
Yaitu tahap perkembangan seseorang berupa perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan individu lain, pengetahuan tentang individu lain, keterampilan dalam berhubungan dengan individu lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang moral. 
3. Tahap Perkembangan Seorang Bayi (Infancy): Sejak Lahir sd 18 Bulan
Periode ini disebut juga dengan tahap perkembangan sensorik oral, karena individu biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Sosok Orang tua memainkan peranan terpenting untuk memberikan perhatian positif dan penuh kasih kepada bayi, dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik,
bayi akan menumbuhkan perasaan trust (percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu memiliki perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. 
4. Tahap Perkembangan Seorang Kanak-Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan sd 3 Tahun
Selama tahap perkembangan seseorangan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari tahap perkembangan seseorang perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet training. (Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah. Salah satu ketrampilan yant muncul di periode adalah kemampuan berkata tidak. Sekalipun tidak menyenangkan individu tua, hal ini berguna untuk pengembangan semangat dan kemauan.
5. Tahap Perkembangan Seorang Usia Bermain (Play Age): 3 sd 5 Tahun

Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang individu dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Anak laki-laki bermain dengan kuda-kudaan dan senapan kayu, anak perempuan main “pasar-pasaran” atau boneka yang mengimitasi kehidupan keluarga,
mobil-mobilan, handphone mainan, tentara mainan untuk bermain peran, dsb. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seindividu anak:”kenapa?” Hubungan yang signifikan di periode ini adalah dengan keluarga inti (ayah, ibu, dan saudara). 
6. Tahap perkembangan seorang Usia Sekolah (School Age): Usia 6 sd 12 tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya menunjukkan tahap perkembangan seseorang tahap perkembangan seseorang perkembangan fisik tanpa tahap perkembangan seseorang perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas,
semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks psikologi. Bila individu gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks psikologi, ia akan merasakan ketidakmampuan dan rendah diri. Sekolah dan lingkungan psikologi menjadi figur yang berperan penting dalam pembentukan ego ini, sementara individu tua sekalipun masih penting namun bukan lagi sebagai otoritas tunggal.
7. Tahap Perkembangan Seorang Remaja (Adolescence): Usia 12 sd 18 Tahun
Bila sebelumnya tahap perkembangan seseorang perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya, sejak stage tahap perkembangan seseorang perkembangan ini tahap perkembangan seseorang perkembangan tergantung pada apa yang saya kerjakan.
Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi psikologi, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.
Tugas tahap perkembangan seseorang perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang terpisah dari keularga asal dan menjadi bagian dari lingkup psikologi yang lebih luas. Bila stage ini tidak lancara diselesaikan, individu akan mengalami kebingungan dan kekacauan peran.
8. Tahap Perkembangan Seorang Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 sd 35 Tahun
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam.
Kegagalan di level ini menjadikan individu mengisolasi diri, menjauh dari individu lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada individu lain sebagai bentuk pertahanan ego. Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.
9. Tahap Perkembangan Seorang Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 sd 65tahun 
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama. Tugas yang penting di sini adalah budaya dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak)

serta memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian individu lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas. Jadi di masa ini, takut akan ketidakaktifan dan ketidakbermaknaan diri.
10.Tahap Perkembangan Seorang Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 sd Meninggal Dunia 
Individu berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
FUNGSI KELUARGA
1.     Fungsi Biologis dalam Keluarga
Seperti yang kita ketahui, baik pria maupun wanita sama-sama memiliki kebutuhan biologis. Fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan biologis ini sangat penting. Saat suami dan istri saling memenuhi kebutuhan biologis, aktivitas tersebut akan berlanjut pada tahap reproduksi atau meneruskan keturunan. Keluarga adalah sarana reproduksi yang paling tepat. Setelah fungsi biologis dari suami dan istri terpenuhi, maka terjadi proses pengembangbiakan untuk melangsungkan keturunan dari keluarga tersebut.
2.     Fungsi Pemeliharaan dalam Keluarga
Sebagaimana yang kita ketahui, keluarga adalah sarana yang sah secara hukum dan agama untuk meneruskan keturunan. Akan tetapi, fungsi keluarga tidak hanya sebatas memproduksi anak saja, tetapi juga memeliharanya dengan mencukupi segala kebutuhan lahiriah dan batiniahnya. Membesarkan anak adalah salah satu fungsi dari keluarga yang tidak bisa diganggu gugat. Nah, apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah keluarga untuk memberi perawatan yang terbaik untuk anaknya? Keluarga harus menyediakan makanan, tempat tinggal, kasih sayang, perlindungan, dan keamanan bagi anak maupun seluruh anggota keluarga.
3.     Fungsi “Rumah” dalam Keluarga
Yang dimaksud dari fungsi keluarga sebagai “rumah” bukan hanya sekedar menyediakan tempat tinggal saja, tapi juga membuat seluruh anggota keluarga merasa seperti memiliki “rumah” sebagai tempat perlindungan yang menawarkan rasa aman dan proteksi yang baik. Sebuah “rumah” di dalam keluarga akan memberikan dukungan emosional dan psikologis untuk semua anggota keluarga. Di samping itu, fungsi “rumah” dalam keluarga adalah memenuhi kebutuhan cinta bagi setiap anggota keluarga tersebut.
4.     Fungsi Sosialisasi dalam Keluarga
Fungsi keluarga yang satu ini juga tidak kalah penting dengan tiga fungsi yang sudah disebutkan sebelumnya. Keluarga memainkan peran penting dalam proses sosialisasi. Di dalam keluarga, seorang anak akan belajar tentang nilai, norma, moral, dan cara untuk menjalin komunikasi dengan orang lain di luar keluarga. Selain itu, keluarga adalah tempat untuk membentuk karakter pada masing-masing anggota keluarga, terutama anak. Dari keluarga, anak bisa belajar mengenai hal-hal baik dan buruk maupun yang salah atau benar. Melalui proses sosialisasi dalam keluarga, anak akan menjadi manusia sosial dengan karakter yang baik.
5.     Fungsi Ekonomi dalam Keluarga
Sejak zaman dahulu, fungsi ekonomi di dalam keluarga sudah berjalan tanpa kita sadari. Keluarga adalah tempat di mana kita bisa memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Keluarga akan memberikan dukungan finansial untuk masing-masing anggota keluarganya. Fungsi ekonomi dalam keluarga meliputi pencarian nafkah, manajemen keuangan, dan penggunaan dana untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah keluarga.
6.     Fungsi Pendidikan dalam Keluarga
Keluarga adalah tempat pertama untuk memberikan pendidikan dan didikan kepada setiap anggota keluarganya, terutama bagi anak-anak. Keluarga adalah sarana pertama untuk mengajarkan membaca atau berhitung, mengenalkan segala pengetahuan dalam kehidupan, mengajarkan keterampilan, dan memberikan panduan mengenai proses jual-beli. Tanpa kita sadari, orang tua pasti pernah mengajarkan salah satu hal tersebut, bukan? Bahkan, sebelum anak mendapat materi pendidikan ini di sekolah, sering kali orang tua lebih dulu mengajarkan pendidikan dasar tersebu kepada anak-anaknya.

PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) (kadang disebut Gesellschaft atau patembayan) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmusosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakarmenganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat bandsukuchiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Untuk menganalisis secara ilmiah tentang proses terbentuknya masyarakat sekaligus masalah-masalah yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisis proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan, serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain:
·       Internalisasi (internalization)
·       Sosialisasi (socialization)
·       Enkulturasi (enculturation).

MENGGOLONGKAN MASYARAKAT
Pengertian stratifikasi
Stratifikasi sosial menurut Pitirim Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul Social Stratification mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

INDIVIDU DAN MASYARAKAT
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.   Individu 

Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

B.   Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”.Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak  mereka. Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. 

C.   Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut

D.   Hubungan Individu dengan keluarga dan masyarakat 

1.    Hubungan Individu dengan Keluarga 

Individu memiliki relasi mutlak dengan keluarga. Ia dilahirkan dari keluarga, tumbuh dan berkembang untuk kemudian membentuk sendiri keluarga batinnya. Terjadi hubungan dengan ibu, ayah, dan kakak – adik. Dengan orang tua, dengan saudara – saudara kandung, terjalin relasi biologis yang disusul oleh relasi psikologis dan sosial pada umumnya.
Peranan-peranan dari setiap anggota keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis, dan sosial. Relasi khusus oleh kebudayaan lingkungan keluarga dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, bahkan nilai-nilai agama sekalipun). Masalah kekerabatan seperti adanya marga dan keluarga besar banyak di bahas dalam antropologi, yang menunjukkan kelakuan dan tindakan secara tertib dan teratur dalam berbagai deferensi peran dan fungsinya melalui proses sosialisasi atau internalisasi.



2.    Hubungan Individu dengan Masyarakat 

Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial yang bersifat makor. Aspek teritorium kurang ditekankan. Namun aspek keteraturan sosial dan wawasan hidup kolektif memperoleh bobo yang lebih besar. Kedua aspek itu munjuk kepada derajat integrasi masyarakat karena keteraturan esensial dan hdup kolektif ditentukan oleh kemantapan unsur – unsur masyarakat yang terdiri dari pranat, status, dan peranan individu. Variabel – variabel tersebut dipakai dalam mengkaji dan menjelaskan fenomena masyarakat menurut persepsi makro.
Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.
Hubungan individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih bersfiat sebagai abstraksi. Kejahatan dalam masyarakat mako merupakan gejala yang menyimpang dari norma keteraturan sosial, sekaligus dapat berperan sebagai indikator tinggi – rendahnya keamanan lingkungan untuk penghuni dan golongan masyarakat dari status tersebut.


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

PENDUDUK MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

PENGERTIAN PENDUDUK, FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK

PENDUDUK
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
·       Orang yang tinggal di daerah tersebut
·       Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK:

1. Kelahiran (Fertilitas)
Dalam hal pertumbuhan penduduk, kelahiran (fertilitas) mempunyai peran dalam penambahan jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain :
a. Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu
b. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
c. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
d. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
e. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar, Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain :
a. Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak
b. Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
c. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
d. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya anak ke-2
e. Penundaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
2. Kematian (Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu :
a. Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
> Rendah, jika angka kematian 9 – 13
> Sedang, jika angka kematian 14 – 18
> Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18
b. Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Spesific Death Rate = ASDR)
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka in tinggi, sedangkan pada kelompok muda jauh lebih rendah.
c. Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut :
> Rendah, jika IMR antara 15-35
> Sedang, jika IMR antara 36-75
> Tinggi, jika IMR antara 76-125
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar, yang termasuk faktor ini adalah :
a. Sarana kesehatan yang kurang memadai
b. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
c. Terjadinya berbagai bencana alam
d. Terjadinya peperangan
e. Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
f. Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, yang termasuk faktor ini adalah :
a. Lingkungan hidup sehat.
b. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
c. Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
d. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
e. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
3. Perpindahan (Migrasi)
Perpindahan (migrasi) atau mobilitas penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi
a. Faktor individu.
b. Faktor yang terdapat di daerah asal.
c. Faktor yang terdapat di daerah tujuan.
d. Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan.
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
a. Kekuatan Sentripental
adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
> Terikat tanah warisan
> Menunggu orang tua yang sudah lanjut
> Kegotong royongan yang baik
> Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka.
b. Kekuatan Sentrifugal
adalah kekuatan yang mendorong untuk meninggalkan daerah asal, misalnya:
> Terbatasnya pasaran kerja
> Terbatasnya fasilitas pendidikan
PENGERTIAN MORALITAS
Moralakhlaketika, atau susila (LatinMoralitasArabأخلاقakhlāq) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

PENGERTIAN MIGRASI
Migrasi manusia adalah perpindahan pendudukdengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual, melainkan penghasilan yang diharapkan (expected income). Kerangka Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka di sektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan di kota dan di desa, angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan di kota.

AKIBAT MIGRASI 

a. Dampak positif migrasi internasional
1) Dampak positif imigrasi adalah sebagai berikut.

a) Migrasi mendorong terjadinya proses alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia.

b) Kedatangan orang-orang asing ke Indonesia mempercepat proses pembangunan, dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

c) Imigrasi dari negara-negara asing, terutama dari negara maju yang bertujuan untuk bekerja di Indonesia. Biasanya, tenaga ahli yang mempunyai keterampilan  (skill) yang baik. Hal ini dapat membantu kekurangan tenaga ahli di Indonesia.

d) Dapat menambah rasa persahabatan dan kebersamaan antarbangsa. Adanya orang-orang asing yang tinggal di Indonesia akan memudahkan kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan dengan mereka.

2) Dampak positif emigrasi adalah sebagai berikut.
a) Meningkatkan persediaan devisa negara berupa mata uang asing yang diperoleh dari orang Indonesia yang kerja di luar negeri (TKI).

b) Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri.
Dengan banyaknya orang Indonesia yang belajar di luar negeri menjadikan investasi sumber daya manusia yang bermutu di kemudian hari.

c) Dapat menjadi duta bangsa untuk memperkenalkan Indonesia di negara lain.

b. Dampak positif migrasi nasional
Terdapat beberapa dampak positif dari migrasi nasional, di antaranya sebagai berikut.
1) Dampak positif transmigrasi adalah sebagai berikut.
a) Lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan.
b) Penduduk yang ditransmigrasikan kehidupannya dapat lebih baik secara ekonomi.
c) Meningkatnya produksi, terutama di bidang pertanian.
d) Dapat mempercepat pemerataan penduduk.
e) Mengurangi jumlah pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasikan.

2) Dampak positif urbanisasi adalah sebagai berikut.
a) Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
b) Banyak di antara penduduk desa yang telah berurbanisasi ke kota tergolong orang yang berhasil.
c) Membawa dampak positif bagi pembangunan desa.
d) Meningkatkan taraf hidup keluarga yang ditinggalkan di desa.
e) Dinamika kehidupan kota bertambah ramai seperti kegiatan perdagangan.
f) Kesempatan membuka usaha-usaha baru semakin luas.

3) Dampak positif ruralisasi adalah sebagai berikut.
a) Menjadi pendorong pembaruan di desa, terlebih jika yang pindah adalah penduduk yang berpendidikan.
b) Membantu kekurangan tenaga terampil di desa.
c) Mendorong kemajuan perekonomian di desa.

d. Dampak negatif migrasi nasional
Migrasi nasional yang banyak terjadi di Indonesia terutama transmigrasi dan urbanisasi.
1) Dampak negatif transmigrasi adalah sebagai berikut.

a) Transmigrasi memerlukan dana yang cukup besar sehingga banyak menghabiskan keuangan negara.

b) Terkadang mendorong kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan para transmigran.

c) Adanya transmigran yang kurang sungguh-sungguh dapat menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan transmigrasi sehingga dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia.

d) Beberapa orang dari transmigran tidak betah di tempat tinggal yang baru dan kembali lagi ke tempat asalnya. Hal ini menyebabkan citra transmigrasi menjadi kurang baik.

Dalam mengatasi dampak negatif dari transmigrasi, dapat dilakukan beberapa upaya,
di antaranya sebagai berikut.

a) Dalam rangka mengurangi biaya yang dikeluarkan pemerintah, jenis proyek transmigrasi dapat lebih diutamakan transmigrasi spontan atau swakarsa.

b) Dilakukan proses seleksi yang lebih baik kepada calon-calon transmigran sehingga orang-orang yang ditransmigrasikan benar-benar telah siap mental maupun fisik.

c) Menyiapkan lahan yang baik dan siap untuk ditempati.

d) Dilakukan kerja sama dengan masyarakat setempat di daerah dekat transmigrasi, seperti diadakan pelatihan bersama dan bantuan berupa fasilitas yang hampir sama dengan yang diberikan kepada para transmigran.

2) Dampak negatif urbanisasi
Urbanisasi yang terus-menerus berlangsung dapat menyebabkan jumlah penduduk kota meningkat dengan cepat sehingga terjadilah ledakan penduduk di perkotaan dan sebaliknya persentase penduduk desa terus mengalami penurunan. Pertumbuhan jumlah penduduk kota yang sebagian berasal dari urbanisasi, telah menimbulkan berbagai masalah yang merupakan dampak negatif dari urbanisasi antara lain sebagai berikut.

a) Terhadap desa:
(1) Produktivitas desa menjadi rendah karena penduduk yang tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua. Para pemudanya biasanya lebih senang tinggal di kota.
(2) Tenaga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga berpendidikan dan terampil ke kota.
(3) Umumnya orang-orang desa yang berurbanisasi ke kota yang melanjutkan pendidikan enggan kembali sehingga desa kekurangan tenaga terdidik.

b) Terhadap kota:
(1) Mendorong terjadinya kemacetan lalu lintas.
(2) Mendorong meningkatnya harga lahan di kota sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat kecil.
(3) Banyaknya yang tinggal di kota menyebabkan persediaan tenaga kerja lebih besar daripada kesempatan kerja sehingga terjadilah pengangguran.
(4) Banyaknya pengangguran dapat mendorong meningkatnya kriminalitas.
(5) Padatnya penduduk di kota menyebabkan timbulnya permukimanpermukiman kumuh.

Beberapa dampak negatif di atas tentunya perlu diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan akibat yang lebih parah, baik bagi kehidupan di perkotaan maupun di pedesan. Di antara upaya yang dapat dilakukan di antaranya adalah:

a) Pemerataan pembangunan ke daerah-daerah sehingga penduduk tidak selalu terdorong untuk pindah ke kota.

b) Pengembangan perekonomian desa sehingga kesempatan kerja dan sumbersumber keuangan tersedia pula di desa.

c) Pembangunan sarana dan prasarana umum seperti jalan raya, listrik, telepon dan sebagainya di pedesaan sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar.

PIRAMIDA PENDUDUK

Piramida penduduk merupakan suatu grafik mengenai susunan penduduk berdasarkan usia pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Piramida penduduk bisa dikatakan sebagai dua buah diagram batang dimana satu sisi menunjukan jumlah penduduk perempuan dan sisi lainnya adalah jumlah penduduk laki – laki, dimana kedua diagram tersebut berada pada interval usia penduduk lima tahunan. Di dalam piramida penduduk, biasa penduduk perempuan berada di sisi sebelah kanan dan penduduk laki – laki berada di sisi sebelah kiri.
Selain itu, di dalam piramida penduduk juga terdapat sumbu X atau horizontal dan sumbu Y atau vertikal. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk dalam skala tertentu sedangkan sumbu vertikal berupa usia penduduk dari 0 hingga 65 tahun lebih dengan interval 1 atau 5 tahun. Bentuk piramida penduduk yang berbeda di tiap – tiap negara, hal ini tergantung dari jumlah penduduk, jenis kelamin dan juga usia penduduk di negara tersebut.
Tingkatan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin bisa dengan mudah digambarkan atau ditunjukan berdasarkan data – data dan juga fakta yang terdapat di piramida penduduk. Pada piramida penduduk bisa memuat atau mengelompokan berdasarkan biologis (jenis kelamin dan usia), tingkat pendidikan, pekerjaan atau mata pencaharian, pendapatan, dan status pernikahan. Dari piramida penduduk juga, dapat diketahui tingkat usia produktif dari wilayah ataupun negara yang bersangkutan.

Fungsi Piramida Penduduk


Dengan melihat penjelasan akan pengertian piramida penduduk di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa piramida penduduk memiliki beberapa fungsi penting di dalamnya, seperti berikut:
·       Piramida penduduk digunakan untuk mengetahui data atau fakta akan keadaan sebenarnya dari komposisi jumlah penduduk di suatu daerah tertentu.
·       Piramida penduduk digunakan untuk menentukan arah kebijakan pemerintah dalam pembangunan yang akhirnya berguna untuk kehidupan rakyat kedepannya. Fungsi ini didapatkan karena memang kebijakan yang dilakukan pemerintah pada dasarnya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Maka dari itu, pemerintah sebelum menentukan kebijakan selalu melihat atau menelaah yang berkaitan dengan jumlah kependudukan dalam masyarakat.
·      Piramida penduduk bisa memberikan gambaran singkat akan kondisi penduduk di suatu daerah atau negara tersebut.
·       Piramida penduduk juga membantu menyadarkan akan pentingnya data penduduk dalam proses pembangunan nantinya.
·       Piramida penduduk akan memberikan pembelajaran dan wawasan akan tatacara ilmiah memahami penduduk di suatu wilayah tersebut.
Itulah beberapa fungsi piramida penduduk untuk suatu wilayah. Namun sebenarnya secara umum, piramida penduduk digunakan untuk membandingkan jumlah penduduk laki – laki dan perempuan, jumlah angkatan kerja, ratio laki – laki dan perempuan
jumlah lapangan kerja yang dibutuhkan, angka ketergantungan, kebutuhan akan sarana dan prasarana serta perkiraan akan jumlah kelahiran. Selain itu, piramida penduduk digunakan untuk mengetahui jumlah usia muda dan tua di suatu wilayah.
Berikut ini 5 bentuk piramida penduduk beserta ciri – cirinya:

1.    Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Piramida penduduk Expansive digambarkan dengan bentuk seperti limas. Piramida ini digunakan untuk suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk sangat cepat. 
Maka dari itu, penduduk di wilayah tersebut akan digambarkan sebagai kelompok muda. Piramida penduduk Expansive mudah ditemukan di negara berkembang, seperti India, Indonesia, Malaysia atau Filipina.
Ciri dari piramida penduduk Expansive sendiri adalah data penduduk yang berusia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia tua. Kemudian, angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian. Dengan begitu, pertumbuhan penduduk juga relatif tinggi. Sebagian besar data penduduk berada di kelompok muda dan kelompok tua relatif sedikit.

2.    Piramida penduduk granat (stasioner)

Piramida penduduk yang satu ini menggambarkan tingkat penduduk dengan angka kelahiran dan angka kematian yang sama atau bersifat stasioner. Sedangkan pertumbuhan penduduk juga cenderung tetap. 
Jadi, piramida penduduk granat menunjukan bahwa usia muda dan tua memiliki jumlah yang sama, merata dan seimbang. Kebanyakan piramida penduduk ini ditemukan pada negara – negara maju, seperti Singapura, Inggris, Amerika, Belanda atau Jepang.
Ciri dari piramida penduduk stasioner memiliki jumlah penduduk dari tiap kelompok umur yang hampir seimbang. Artinya, tingkat kelahiran dan kematian cukup rendah. Dengan begitu, pertumbuhan penduduk juga relatif rendah atau mendekati nol.

3.    Piramida Penduduk Tua (Constructive)

Kebalikan dari piramida penduduk muda, piramida penduduk yang satu ini menggambarkan bahwa angka kematian yang tinggi, sedangkan angka kelahiran rendah. Kebanyakan kelompok penduduk piramida ini memiliki umur menengah hingga tua. Dengan begitu, bentuknya pun kebalikan dengan piramida penduduk muda, yakni mirip dengan nisan.
Ciri dari piramida penduduk tua sendiri memiliki jumlah penduduk usia muda yang sedikit dan angka kelahiran juga rendah. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan penduduk sangat lambat, bahkan mendekati nol hingga negatif. 
Lebih parahnya lagi, jumlah penduduk terus berkurang dari tahun ke tahun. Ada beberapa negara yang memiliki piramida penduduk tua, yakni Jerman, Belgia dan Swiss.

4.    Piramida Penduduk mirip Lonceng Bell

Piramida penduduk yang satu ini memiliki bentuk yang mirip dengan lonceng bell. Kebanyakan digunakan untuk angka kelahiran dan kematian yang mengalami penurunan dalam 100 tahun terakhir. 
Selain itu, untuk umur menengahnya cenderung menurun dan angka beban tanggungan juga meningkat. Kebanyakan negara – negara di Amerika dan Kanada yang menggunakan piramida penduduk ini.

5.    Piramida Penduduk Bentuk Sarang Tawon

Bentuk piramida penduduk yang satu ini lebih dikenal dengan old fashioned beehive. Di mana, penggunaanya menggambarkan tingkat kelahiran dan kematian yang sangat rendah. Namun begitu, angka kelompok tua juga rendah. 
Sedangkan untuk umur menengah cukup tinggi. Bahkan angka kelahiran juga cukup rendah. Kebanyakan bentuk ini terdapat pada negara – negara di Eropa Barat.MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT DARI PERUBAHAN PENDUDUK

Faktor-Faktor Penyebab Ledakan Penduduk
Squad, berikut ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ledakan penduduk:
1. Tingkat kematian yang menurun.
2. Tingkat kelahiran yang tinggi.
3. Adanya pernikahan dini. Pernikahan dini, yang juga dikenal dengan istilah pernikahan muda, dpaat menyebabkan ledakan penduduk karena nantinya akan turut meningkatkan jumlah kelahiran, terutama jika program keluarga berencana belum berjalan maksimal.  
Dampak Negatif Ledakan Penduduk
Squad, ledakan penduduk - khususnya yang tidak terkendali - tentu memiliki dampak negatif, ya. Nah, berikut ini merupakan dampak negatif yang timbul dari ledakan penduduk: 
1. Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi. 
2. Kekurangan pangan, sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan jumlah lahan untuk memproduksi pangan. 
3. Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya harga tanah dan rumah.
4. Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan perumahan karena lokasi yang sudah padat oleh pemukiman penduduk dan jumlah dana yang besar. 
5. Meningkatnya kebutuhan ruang dan lingkungan hidup.
6. Tidak seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan penduduk yang jika dibiarkan lebih lanjut akan menyebabkan masalah sosial lainnya, seperti kemiskinan dan konflik antar penduduk. 
Cara Mengatasi Ledakan Penduduk
Squad, permasalahan ledakan penduduk ini tentu harus segera kita atasi supaya kelak tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Nah, apa saja ya, hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ledakan penduduk? 
1.     Melaksanakan program keluarga berencana ( KB )
2.     Menggalakkan program transmigrasi
3.     Meningkatkan kualitas pelatihan dibidang soft and hard skills
4.     Memperluas lapangan kerja

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
https://id.wikipedia.org/wiki/Moral
https://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/piramida-penduduk


Perangkat Lunak Analisis Web

  TUGAS MAKALAH PERANGKAT LUNAK ANALISIS WEB     DISUSUN OLEH Nama                                          : Muhamad Ridwan ...