Minggu, 29 September 2019

INVIDU DAN MASYARAKAT

PENGERTIAN INDIVIDU

Individu merupakan unitter kecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.  Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. 
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok di mana dirinya bergabung.

PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah proses yang di alami oleh makhluk hidup dengan bertambahnya ukuran, volume, maupun jumlah sel-sel yang sifatnya irreversible (tidak bisa kembali ke semula).
Sedangkan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan bentuk maupun sifat suatu organisme makhluk hidup yang melibatkan struktur dan fungsi yang lebih kmpleks. Atau dapat diartian juga suatu perubahan atau diferensiasi sel (suatu proses saat sel kurang khusus dan menjadi jenis sel lebih khusus) menuju keadaan yang lebih dewasa.

Apa itu pertumbuhan pada makhluk hidup?
Manusia, hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tentunya mengalami proses yang dinamakan pertumbuhan. Contohnya: Seperti manusia yang mulai dari anak-anak, remaja, hingga menjadi dewasa itu dinamakan pertumbuhan, atau hewan mulai dari hewan usia muda hingga hewan dengan usia dewasa, dan tumbuhan mulai dari biji hingga menjadi sebuah pohon yang besar. Perlu di ketahui bahwa lamanay pertumbuhan pada setiap makhluk hidup berdeda-beda.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN 

      Perkembangan dan Pertumbuhan
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pengertian perkembangan berbeda dengan pertumbuhan, meskipun keduanya tidak berdiri sendiri. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur organ dalam otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk belajar, mengingat, dan berpikir. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. 
TAHAP TAHAP PERTUMBUHAN INDIVIDU BERDASARKAN PSIKOLOGIS
1. Tahap Perkembangan Kognitif 
Yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasan termasuk di dalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa. 
2. Tahap Perkembangan Psikologi – Emosional 
Yaitu tahap perkembangan seseorang berupa perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan individu lain, pengetahuan tentang individu lain, keterampilan dalam berhubungan dengan individu lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang moral. 
3. Tahap Perkembangan Seorang Bayi (Infancy): Sejak Lahir sd 18 Bulan
Periode ini disebut juga dengan tahap perkembangan sensorik oral, karena individu biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Sosok Orang tua memainkan peranan terpenting untuk memberikan perhatian positif dan penuh kasih kepada bayi, dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik,
bayi akan menumbuhkan perasaan trust (percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu memiliki perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. 
4. Tahap Perkembangan Seorang Kanak-Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan sd 3 Tahun
Selama tahap perkembangan seseorangan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari tahap perkembangan seseorang perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet training. (Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah. Salah satu ketrampilan yant muncul di periode adalah kemampuan berkata tidak. Sekalipun tidak menyenangkan individu tua, hal ini berguna untuk pengembangan semangat dan kemauan.
5. Tahap Perkembangan Seorang Usia Bermain (Play Age): 3 sd 5 Tahun

Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang individu dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Anak laki-laki bermain dengan kuda-kudaan dan senapan kayu, anak perempuan main “pasar-pasaran” atau boneka yang mengimitasi kehidupan keluarga,
mobil-mobilan, handphone mainan, tentara mainan untuk bermain peran, dsb. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seindividu anak:”kenapa?” Hubungan yang signifikan di periode ini adalah dengan keluarga inti (ayah, ibu, dan saudara). 
6. Tahap perkembangan seorang Usia Sekolah (School Age): Usia 6 sd 12 tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya menunjukkan tahap perkembangan seseorang tahap perkembangan seseorang perkembangan fisik tanpa tahap perkembangan seseorang perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas,
semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks psikologi. Bila individu gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks psikologi, ia akan merasakan ketidakmampuan dan rendah diri. Sekolah dan lingkungan psikologi menjadi figur yang berperan penting dalam pembentukan ego ini, sementara individu tua sekalipun masih penting namun bukan lagi sebagai otoritas tunggal.
7. Tahap Perkembangan Seorang Remaja (Adolescence): Usia 12 sd 18 Tahun
Bila sebelumnya tahap perkembangan seseorang perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya, sejak stage tahap perkembangan seseorang perkembangan ini tahap perkembangan seseorang perkembangan tergantung pada apa yang saya kerjakan.
Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi psikologi, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.
Tugas tahap perkembangan seseorang perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang terpisah dari keularga asal dan menjadi bagian dari lingkup psikologi yang lebih luas. Bila stage ini tidak lancara diselesaikan, individu akan mengalami kebingungan dan kekacauan peran.
8. Tahap Perkembangan Seorang Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 sd 35 Tahun
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam.
Kegagalan di level ini menjadikan individu mengisolasi diri, menjauh dari individu lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada individu lain sebagai bentuk pertahanan ego. Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.
9. Tahap Perkembangan Seorang Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 sd 65tahun 
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama. Tugas yang penting di sini adalah budaya dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak)

serta memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian individu lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas. Jadi di masa ini, takut akan ketidakaktifan dan ketidakbermaknaan diri.
10.Tahap Perkembangan Seorang Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 sd Meninggal Dunia 
Individu berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
FUNGSI KELUARGA
1.     Fungsi Biologis dalam Keluarga
Seperti yang kita ketahui, baik pria maupun wanita sama-sama memiliki kebutuhan biologis. Fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan biologis ini sangat penting. Saat suami dan istri saling memenuhi kebutuhan biologis, aktivitas tersebut akan berlanjut pada tahap reproduksi atau meneruskan keturunan. Keluarga adalah sarana reproduksi yang paling tepat. Setelah fungsi biologis dari suami dan istri terpenuhi, maka terjadi proses pengembangbiakan untuk melangsungkan keturunan dari keluarga tersebut.
2.     Fungsi Pemeliharaan dalam Keluarga
Sebagaimana yang kita ketahui, keluarga adalah sarana yang sah secara hukum dan agama untuk meneruskan keturunan. Akan tetapi, fungsi keluarga tidak hanya sebatas memproduksi anak saja, tetapi juga memeliharanya dengan mencukupi segala kebutuhan lahiriah dan batiniahnya. Membesarkan anak adalah salah satu fungsi dari keluarga yang tidak bisa diganggu gugat. Nah, apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah keluarga untuk memberi perawatan yang terbaik untuk anaknya? Keluarga harus menyediakan makanan, tempat tinggal, kasih sayang, perlindungan, dan keamanan bagi anak maupun seluruh anggota keluarga.
3.     Fungsi “Rumah” dalam Keluarga
Yang dimaksud dari fungsi keluarga sebagai “rumah” bukan hanya sekedar menyediakan tempat tinggal saja, tapi juga membuat seluruh anggota keluarga merasa seperti memiliki “rumah” sebagai tempat perlindungan yang menawarkan rasa aman dan proteksi yang baik. Sebuah “rumah” di dalam keluarga akan memberikan dukungan emosional dan psikologis untuk semua anggota keluarga. Di samping itu, fungsi “rumah” dalam keluarga adalah memenuhi kebutuhan cinta bagi setiap anggota keluarga tersebut.
4.     Fungsi Sosialisasi dalam Keluarga
Fungsi keluarga yang satu ini juga tidak kalah penting dengan tiga fungsi yang sudah disebutkan sebelumnya. Keluarga memainkan peran penting dalam proses sosialisasi. Di dalam keluarga, seorang anak akan belajar tentang nilai, norma, moral, dan cara untuk menjalin komunikasi dengan orang lain di luar keluarga. Selain itu, keluarga adalah tempat untuk membentuk karakter pada masing-masing anggota keluarga, terutama anak. Dari keluarga, anak bisa belajar mengenai hal-hal baik dan buruk maupun yang salah atau benar. Melalui proses sosialisasi dalam keluarga, anak akan menjadi manusia sosial dengan karakter yang baik.
5.     Fungsi Ekonomi dalam Keluarga
Sejak zaman dahulu, fungsi ekonomi di dalam keluarga sudah berjalan tanpa kita sadari. Keluarga adalah tempat di mana kita bisa memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Keluarga akan memberikan dukungan finansial untuk masing-masing anggota keluarganya. Fungsi ekonomi dalam keluarga meliputi pencarian nafkah, manajemen keuangan, dan penggunaan dana untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah keluarga.
6.     Fungsi Pendidikan dalam Keluarga
Keluarga adalah tempat pertama untuk memberikan pendidikan dan didikan kepada setiap anggota keluarganya, terutama bagi anak-anak. Keluarga adalah sarana pertama untuk mengajarkan membaca atau berhitung, mengenalkan segala pengetahuan dalam kehidupan, mengajarkan keterampilan, dan memberikan panduan mengenai proses jual-beli. Tanpa kita sadari, orang tua pasti pernah mengajarkan salah satu hal tersebut, bukan? Bahkan, sebelum anak mendapat materi pendidikan ini di sekolah, sering kali orang tua lebih dulu mengajarkan pendidikan dasar tersebu kepada anak-anaknya.

PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) (kadang disebut Gesellschaft atau patembayan) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmusosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakarmenganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat bandsukuchiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Untuk menganalisis secara ilmiah tentang proses terbentuknya masyarakat sekaligus masalah-masalah yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisis proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan, serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain:
·       Internalisasi (internalization)
·       Sosialisasi (socialization)
·       Enkulturasi (enculturation).

MENGGOLONGKAN MASYARAKAT
Pengertian stratifikasi
Stratifikasi sosial menurut Pitirim Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul Social Stratification mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

INDIVIDU DAN MASYARAKAT
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.   Individu 

Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

B.   Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”.Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak  mereka. Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. 

C.   Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut

D.   Hubungan Individu dengan keluarga dan masyarakat 

1.    Hubungan Individu dengan Keluarga 

Individu memiliki relasi mutlak dengan keluarga. Ia dilahirkan dari keluarga, tumbuh dan berkembang untuk kemudian membentuk sendiri keluarga batinnya. Terjadi hubungan dengan ibu, ayah, dan kakak – adik. Dengan orang tua, dengan saudara – saudara kandung, terjalin relasi biologis yang disusul oleh relasi psikologis dan sosial pada umumnya.
Peranan-peranan dari setiap anggota keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis, dan sosial. Relasi khusus oleh kebudayaan lingkungan keluarga dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, bahkan nilai-nilai agama sekalipun). Masalah kekerabatan seperti adanya marga dan keluarga besar banyak di bahas dalam antropologi, yang menunjukkan kelakuan dan tindakan secara tertib dan teratur dalam berbagai deferensi peran dan fungsinya melalui proses sosialisasi atau internalisasi.



2.    Hubungan Individu dengan Masyarakat 

Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial yang bersifat makor. Aspek teritorium kurang ditekankan. Namun aspek keteraturan sosial dan wawasan hidup kolektif memperoleh bobo yang lebih besar. Kedua aspek itu munjuk kepada derajat integrasi masyarakat karena keteraturan esensial dan hdup kolektif ditentukan oleh kemantapan unsur – unsur masyarakat yang terdiri dari pranat, status, dan peranan individu. Variabel – variabel tersebut dipakai dalam mengkaji dan menjelaskan fenomena masyarakat menurut persepsi makro.
Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.
Hubungan individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih bersfiat sebagai abstraksi. Kejahatan dalam masyarakat mako merupakan gejala yang menyimpang dari norma keteraturan sosial, sekaligus dapat berperan sebagai indikator tinggi – rendahnya keamanan lingkungan untuk penghuni dan golongan masyarakat dari status tersebut.


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perangkat Lunak Analisis Web

  TUGAS MAKALAH PERANGKAT LUNAK ANALISIS WEB     DISUSUN OLEH Nama                                          : Muhamad Ridwan ...