Minggu, 19 April 2020

HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

A. Penderitaan
Apa dan bagaimana penderitaan itu terjadi ?

Penderitaan atau rasa sakit dalam arti luas, dapat menjadi pengalaman ketidaknyamanan dan kebencian terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya di suatu individu. Penderitaan adalah elemen dasar yang membentuk valensi negatif dari afektif fenomena. Kebalikan dari penderitaan adalah kesenangan atau kebahagiaan.
Penderitaan ini sering dikategorikan sebagai fisik atau mental.Hal ini dapat datang dalam berbagai tingkat intensitas, dari yang ringan sampai yang tak tertahankan. Faktor-faktor dari durasi dan frekuensi terjadinya biasanya senyawa yang intensitas. Sikap terhadap penderitaan dapat bervariasi secara luas, pada penderita atau orang lain, menurut berapa banyak hal ini dianggap sebagai dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, berguna atau tidak berguna, pantas atau tidak layak.
Penderitaan terjadi dalam setiap kehidupan makhluk dalam banyak cara, sering kali secara dramatis. Akibatnya, banyak bidang kegiatan manusia yang berkaitan dengan beberapa aspek dari penderitaan. Aspek-aspek tersebut dapat meliputi sifat penderitaan, proses, asal-usul dan penyebab, arti dan makna, berkaitan dengan pribadi, sosial, dan budaya perilaku, obat, manajemen, dan menggunakan.

KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.


PENYEBAB PENDERITAAN
Penderitaan-penderitaan yang di alami dalam kehidupan manusia mempunyai beberapa penyebab yaitu :

Sejak turun-temurun dari nenek moyang, banyak perbuatan manusia yang bersifat merusak, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dibanding binatang, manusia melakukan lebih banyak perbuatan bodoh terhadap orang lain atau diri sendiri. Kita berbohong, berbuat licik, dan membunuh.
Para ilmuwan mempelajari tingkah laku manusia dan segala perbuatan bodohnya. Berikut ini sepuluh di antara perbuatan tersebut.
1. Berbohong
Tak ada orang yang tahu pasti kenapa manusia suka berbohong. Hasil penelitian juga menyatakan berbohong itu hal yang biasa dan sering menyangkut faktor psikologis yang lebih dalam. Padahal berbohong itu tidak mudah. Menurut penelitian, berbohong memerlukan waktu 30 detik lebih panjang dibanding mengatakan yang sebenarnya.
2. Menyukai kekerasan
Bukti senangnya manusia pada kekerasan sudah diketahui sejak 10 ribu tahun lalu setelah ditemukannya 27 kerangka manusia kuno dengan bekas-bekas luka akibat benda tajam dan tumpul. Menurut para peneliti, kesenangan manusia akan kekerasan bersifat genetik dan mempengaruhi respons di pusat otak.
Padahal, menurut para ilmuwan, manusia purba jutaan tahun lalu diketahui lebih mencintai perdamaian dibanding manusia sekarang, meski ditemukan tanda-tanda kanibalisme pada manusia prasejarah.
3. Mencuri
Tak semua orang suka mencuri, tapi ada pula yang keranjingan mencuri atau kleptomaniak. Selain mencuri karena keranjingan, ada yang menjadi maling karena kebutuhan.
4. Berselingkuh
Urusan ini berkaitan dengan moral. Menurut ilmuwan, kecenderungan untuk berselingkuh lebih banyak dialami laki-laki. Alasannya ada dua, bosan dengan kehidupan seks bersama pasangan atau karena hubungan yang tidak bahagia.
5. Menggemari kebiasaan buruk
Banyak orang yang sadar kebiasaan mereka buruk tapi sulit menghentikannya, seperti merokok atau mabuk.
6. Mengganggu orang lain
Mengganggu orang lain yang lebih lemah (bullying) sering terjadi pada anak-anak sampai orang dewasa. Menurut sebuah penelitian di Eropa, anak-anak yang sering menjadi korban gangguan di sekolah kerap melampiaskannya di rumah dengan mengganggu saudara-saudaranya.
7. Stres
Stres bisa menjadi senjata pembunuh karena meningkatkan risiko terserang penyakit jantung dan kanker. Stres juga bisa memicu depresi, yang sering berujung pada bunuh diri. Namun alasan kenapa manusia sering stres, terutama manusia modern, juga tak bisa dipahami secara penuh.
8. Berjudi
Kegemaran berjudi juga bisa merupakan faktor genetik dan terkait dengan kerja otak.
9. Bergosip
Dari masa ke masa, manusia tumbuh menjadi "hakim" buat orang lain sehingga sering menghakimi dan membicarakan keburukan orang lain.
10. Menyakiti diri sendiri
Banyak orang yang ingin tampil berbeda atau lebih cantik sehingga rela menyakiti diri sendiri, misalnya dengan menato dan menindik tubuh, serta melakukan operasi plastik, memasang implan, dan mengubah bentuk fisik.

PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam pribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “Nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutab dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia beruang menentang kekerasan, dan lain – lain.

Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengdakan perubahan nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.


Contoh Penderitaan :

Pemutusan hak kerja  : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.

Kehilangan orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.

Kemiskinan :  Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.




Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Penderitaan
   https://www.kompasiana.com/adhbi/552877116ea834a0478b45aa/manusia-dan-penderitaan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perangkat Lunak Analisis Web

  TUGAS MAKALAH PERANGKAT LUNAK ANALISIS WEB     DISUSUN OLEH Nama                                          : Muhamad Ridwan ...